Google

Monday, November 26, 2007

Mengapa Gagal Berbisnis Burger ?



Mengelola suatu usaha atau bisnis tidaklah mudah, baik itu usaha yang skalanya kecil apalagi usaha yang skalanya besar. Dalam mengelola usaha itu ada ilmunya, ada strateginya dan harus ada intuisi atau insting bisnisnya. Usaha bisa berkembang menjadi besar dengan menerapkan berbagai ilmu, dari ilmu manajemen sampai ilmu komunikasi, dari ilmu sosial, ilmu ekonomi sampai ke tehnik. Banyak perusahaan tumbuh menjadi perusahaan yang tetap bertahan dan terus berkembang karena tepatnya dia mengambil strategi atau langkah dalam menjalankan usahanya. Demikian juga halnya dengan intuisi bisnis yang hebat dan tepat dapat membuat usahanya melesat dengan cepat dalam perkembangannya.

Demikian pula dalam mengelola usaha burger. Lalu apa saja sih yang menyebabkan sebagian pengusaha burger mengalami kegagalan?

Dari hasil evaluasi di lapangan ditemukan bahwa sebagian besar yang berbisnis burger gagal atau bangkrut, pertama karena kesalahan dalam memilih lokasi.

Kenapa lokasi?
Karena pemilihan lokasi yang salah membuat burgernya menjadi tidak laku. Seperti di tempat yang sepi, jauh dari tempat tinggal penduduk, atau memilih lokasi di tempat yang sewanya tinggi sehingga harga jualnya mahal. Jadi untuk memilih lokasi carilah yang strategis, tempat banyak orang melakukan aktivitas atau banyak yang melewati tempat itu, seperti sekolah, kampus, minimarket, perumahan, bazaar.

Kegagalan kedua disebabkan rasanya yang tidak pas atau tidak sesuai dengan lidah masyarakat setempat. Sehingga tidak ada yang mau membeli burger tersebut. Burger adalah makanan yang berasal dari dunia barat (Amerika dan Eropa). Lidah mereka tentu saja berbeda dengan lidah orang Indonesia. Maka perlu penyesuaian, agar burger yang dijajakan, bisa dinikmati oleh lidah orang Indonesia.

Kegagalan ketiga akibat pengelolanya tidak menjaga kebersihan. Karena bisnis makanan itu harus mengutamakan kebersihan dan higienis. Bagaimana mungkin konsumen mau datang, kalau tempat menjual burger dipenuhi dengan lalat? Di sana sini bertumpuk-tumpuk sampah atau kardus bekas. Ingat, kebersihan sangat penting dalam bisnis makanan, karena bakal berdampak pada kesehatan. Anda harus menjamin bahwa konsumen tidak akan sakit perut gara-gara burger Anda!

Kegagalan keempat disebabkan oleh ketidakkonsistenan dari penjual burger. Penjual burger terkadang buka kadang tutup, sehingga banyak pembeli yang kecewa. Dan kekecewaan dari calon pembeli merupakan harga mahal yang harus dibayar oleh penjual.

Pebisnis burger juga bisa bangkrut akibat kalah bersaing dengan pebisnis burger lainnya. Biasanya dia sudah puas dengan apa yang ada, sehingga tidak memperhatikan langkah-langkah dari kompetitor. Misalnya, harga jual dia ternyata lebih mahal ketimbang harga jual burger kompetitor. Atau kompetitor menyediakan variasi burger yang lebih banyak. Sedangkan dia hanya itu-itu saja selama bertahun-tahun.

Terakhir, mereka gagal karena berhenti berjualan! Begitu lokasinya keliru, begitu banyak konsumen yang komplain, karena tidak laku-laku, dia tidak memperbaiki kesalahannya, melainkan langsung putus asa. Dia berhenti berjualan. Inilah kegagalan yang sesungguhnya, yaitu berhenti melanjutkan bisnis Anda. Game Over!!!