Google

Monday, November 26, 2007

BINCANG : Hendy Setiono, si 'Babarafi' yang 'Yummy'


Banyak orang mungkin belum mengenal nama ini, Hendy Setiono. Tapi di kalangan para pebisnis muda, nama ini sudah kesohor sebagai sosok yang fenomenal. Betapa tidak, usianya baru 24 tahun! Tapi prestasinya luar biasa. Tahun ini, tepatnya Oktober lalu, dia terpilih sebagai The Best Asia’s Young Entrepreneur 2006 versi majalah Bisnis Week. Dua kategori dia sabet sekaligus, yaitu sebagai yang terbaik pilihan dewan juri dan terhebat versi warga Asia yang mengirimkan sms pilihannya.

Hendy Setiono adalah pemilik Kebab Turki Babarafi dan Yummy Burger, berdomisili di Surabaya, Jawa Timur. Dalam rentang waktu hanya 3 tahun, Hendy berhasil memamahbiakkan Kebab Turki dan Yummy Burgernya, menjadi 70 cabang tersebar di seluruh Indonesia dengan sistem waralaba. Mungkin sepenggal kalimat dalam lagu Iwan Fals, cocok untuk menggambarkan kehebatan Hendy.

”Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu…”

Untuk mencapai prestasi itu, dia memang berkelahi dengan waktu, bertarung dengan risiko. Dia memilih drop out dari tempat kuliahnya, Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan berjuang membangun bisnisnya. Untuk menguliti sang muda yang bersinar ini, berikut wawancara UNTUNG dengan Hendy Setiono:

Bagaimana awal usaha Anda?

Awal mula saya berbisnis itu adalah Yummy Burger dan hot dog yang dijual dengan cara berkeliling dengan gerobak di Surabaya. Perkembangan bisnisnya lumayan tapi masih outlet mandiri. Bertambah dari satu lalu dua dan seterusnya. Dari penambahan outlet sendiri itu akhirnya berkembang dan saya gabung dengan kebab Turki. Awal mula dari kebab itu adalah bisnis burgernya. Nah sekarang burger dijadikan satu dengan kebab.

Permintaannya bagaimana saat itu?

Burger sendiri bagus perkembangannya, karena waktu itu (2003) belum ada penjual burger yang bergerilya seperti sekarang. Tapi begitu muncul penjualan burger yang bergerilya, maka saya harus mencari sesuatu yang baru. Sehingga akhirnya saya tambahi dengan menu Kebab Turki. Nah, sekarang justru Kebab Turkinya sebagai brand saya, dengan menu tambahan Yummy Burger. Kalau ada investor yang mau Yumy Burger ya harus membeli paket waralaba Kebab Turki. Tapi dahulu awal startnya ya Yummy Burger

Di Surabaya sendiri apakah banyak pebisnis burger?

Banyak. Jadi disamping yang dijalankan dengan cara francise gerilya itu, pemain lokal pun banyak yang menjajakan burger secara gerilya juga.

Untuk kelas nasional kan ada Edam, Edola, Salsa, Crispy dll. Kalau di Surabaya merk terkenalnya apa?

Pemain lokal Surabaya yang branded itu tidak ada. Hanya Yummy Burger. Tapi pemain seperti yang Anda sebutkan tadi banyak menyebar di Surabaya. Jadi para pemain nasional itu juga merambah Surabaya.

Tentang penghargaan pengusaha terbaik se-Asia, bisa Anda jelaskan?

Jadi ini adalah profil pengusaha berumur di bawah 25 tahu yang berasal dari negara-negara se Asia seperti Jepang, Hong Kong, India, Malaysia Arab, termasuk Indonesia. Yang mengadakan Bisnis Week Internasional dan ini ajang yang pertama kali. Dan kebetulan yang terpilih sebagai yang terbaik adalah Kebab Turki Babarafi dari Indonesia.

Jadi Mas Hendy sudah terpilih sebagai yang the Best? Selamat ya mas!!!

Sudah mas… terima kasih, terima kasih.

Apa kriterianya mas?

Kriterianya dilihat dari jalannya bisnis itu sendiri. Para finalis berasal dari berbagai bidang. Banyak yang berkecimpung di bidang IT, terus yang dari Dubai malah developer, dia bangun properti diatas pantai. Satu-satunya pengusaha makanan, ya hanya saya yang dari Indonesia. Dari situ dilakukan pemilihan voting via online dan juri. Saya meraih kedua-duanya, the best versi online dan pilihan juri Bisnis Week.

Dari Indonesia sendiri ada berapa pengusaha yang jadi finalis?

Dari Indonesia ada 4 dari 20-an finalis. Tapi mereka bukan dari makanan, kebanyakan dari disain dan IT.

Hebat! Buat Anda apa arti dari penghargaan ini?

Semoga bisa menjadi leverage, dan mudah-mudahan dengan penghargaan ini bisa mendongkrak omzet seluruh gerai Kebab Turki dan Yummy Burgernya.

Nah, Kebab Turki dan Yummy Burger sudah berapa outlet?

Sekarang sudah ada 70 outlet, di 13 kota besar. Kita ekspansi terus ya secara bertahap. Target tahun 2006 minimal bisa mencapai 100 cabang.

Apa sih mas rahasianya kok bisa sepesat ini?

Saya sendiri selalu berusaha berpikir positif dan maju. Nah untuk itu saya selalu mengikuti berbagai pelatihan dan seminar kewirausahaan dan pengembangan diri. Saya ikut Entrepreneur University yang digagas Purdie E Chandra Primagama, dan juga saya pengagum Tung Desem Waringin. Saya sudah sekitar 20 kali mengikuti seminar beliau di Surabaya atau di kota lain. Nah dari situ kan saya mendapatkan banyak ilmu baru…

Mas, Anda memulai usaha pada 2003, berarti usia Anda sekitar 20 atau 21 tahun. Bagaimana ceritanya?

Pada saat saya start usaha, berbarengan dengan berhenti kuliah. Sebelum di DO saya OD duluan. Nah kalau begitukan saya susah, mau kerja nggak ada yang mau terima. Kuliahpun saya kurang menikmati, di sana banyak orang pinternya. IP saya pas-pasan banget. Saya pikir saya tidak akan hebat menjadi programer. Nah, pada saat itu saya juga mengikuti seminarnya pak Purdie… saya ingat dia mengatakan, “kalau masih karyawan segara resign sedangkan yang mahasiswa jangan pinter-pinter. Kalau mau kaya, jadi pengusaha.”

Wah Anda sudah terkena virus pak Purdie ya. Lalu apa cita-cita atau mimpi mas Hendy saat ini?

Tentu setiap orang yang berbisnis harus punya mimpi. Saya sendiri punya impian, yang mengambil francise bukan hanya orang Indonesia. Dan bukan hanya orang Indonesia yang mengambil francise luar negeri. Tapi orang asing yang mengambil francise dari Indonesia. Nah, tampaknya mimpi saya itu akan segera terrealisasi…

Terakhir mas Hendy, saran Anda buat mereka yang baru atau akan berbisnis?

Kalau mau mulai usaha itu, yang terpenting adalah ada kemauan dari diri sendiri. Yang kedua adalah mulailah sekarang juga tidak ada kata menunda, karena hambatan akan selalu ada sekarang atau nanti memulainya. Jadi, kalau mau usaha, mulailah… action now!!!