Google

Tuesday, November 27, 2007

BERGURU : Berikan nilai tambah ...

Salam,

Selamat ya buat Untung yang sudah menjadi tabloid Panduan Usaha. Semoga bisa memandu kami yang masih awam dalam berwirausaha.

Saya punya dua pertanyaan nih, terkait dengan keinginan besar saya membuka usaha burger:
Banyak orang mengatakan bisnis burger sudah jenuh... menurut bapak apakah benar demikian?

  1. Meski dianggap sudah jenuh, saya kukuh tetap ingin buka bisnis burger. Apa saran bapak?

Sekali lagi terima kasih dan selamat buat Untung!!

Irsyad

Bogor

-------------------------------------------------------------------------------------------

Jawaban 1:

Perkembangan sebuah jenis bisnis (misalnya Buger di Indonesia) berkembang dengan deret ukur. Perkembangannya sangat pesat. Artinya untuk mencapai jumlah cabang

dari 100 ke 200 misalnya, akan sama cepatnya dengan waktu jumlah cabang dari 1,000 ke 2,000. Jumlah Cabang Edam Burder misalnya sudah 2,000 lebih belum lagi pecahannya seperti Edola Burger yang jumlahnya ratusan, ditambah lagi turunannya yang marak di berbagai Pameran Franchise. Artinya cepat atau lambat bisnis ini akan membludak. Dan kita akan semakin sulit bersaing dengan cabang-cabang dengan segala macam kualitas yang bervariasi.

Dengan demikian ini akan mempersulit kita untuk mencari nilai tambah. Misalnya seperti bisnis gorengan pisang, tahu dan bakwan. Pisang goreng saat ini harganya sekitar Rp 600 per buah. Seandainya kita ingin menjual Rp 2,000 per buah posisi kita akan sulit. Istilahnya kalau kita ingin mencari nilai tambah yang lebih besar, lebih baik menjual barang-barang yang tidak kelebihan suplai istilahnya Blue Ocean, laut yang masih biru belum berdarah-darah. Banyak sekali contohnya seperti: Kebab makanan dari Timur tengah, Sandwich, Donut, atau Kue & Coklat.

Sandwich misalnya sangat marak di Coffee Bean & Tea Leaf, Cafe Ohlala, maupun Dunkin Donuts, harganya Rp 15,000 - Rp 30,000 per buah. Bandingkan dengan harga
Burger Mc Donald Rp 7,000. Donut saat ini memiliki peluang yang lebih besar, saat
ini marak Donut dengan segala macam variasi, Donut kentang mulai banyak di beberapa tempat. Peluang Kedai Kopi akan sangat besar di Indonesia. Saat ini perkembangan Kopi Starbucks, Coffee Bean atau Tator Coffee (Tanah Toraja) marak di Mal-Mal kelas

atas. Ini akan meluas ke seluruh pelosok kota-kota di Indonesia. Belum lagi ekspansi Kedai Kopi dari Singapura dan Malaysia seperti Kaya Toast. Saat ini banyak sekali sekolah masak di Indoensia dengan kulaitas hotel bintang 5 dengan biaya Rp 150,000 per 2 resep kue. Misalnya lapis legit & bikang ambon, dll. Sekolah kue Coklat juga marak di Jakarta, siswanya tidak hanya Ibu-ibu bahkan anak-anak perempuan dan laki-laki.

Jawaban 2:

Saran saya, lakukan 3 hal sebagai nilai tambah Burger Anda:

a. Jagalah kualitas, jangan sampai menjadi rotinya keras, atau kejunya kurang lumer, atau panggangannya kurang panas. Jagalah senantiasa kebersihan gerai Anda, baik itu pembungkus, maupun tatakan masak.

b. Berikan servis lebih, misalnya sediakan fruit tea, atau es puter, atau Es Teller. Bisnis minuman memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar daripada makanan. Keuntungan bisnis minuman minimal 50% - 60%.

c. Bersiaplah dengan inovasi baru, misalnya burger ayam, burger tempe, burger poteina (protein nabati, bahan kedelai pengganti daging ayam). Antisipasi adanya wabah Flu Burung, pada saat wabah menyerang satu rumah sakit atau satu kampung, maka pemerintah akan melarang peternakan ayam. Saat itu makanan ayam goreng, ayam panggang atau Fried Chicken akan kesulitan, saat itu anda harus segera mengambil alih celah bisnis yang sangat luar biasa besar. Sediakan Burger Proteina Anti Flu Burung.

Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.
(Pemilik waralaba rekaman instant Talent Box,
penulis buku “Menjadi Kaya dengan Hati Nurani”).