Salam,
Selamat ya buat Untung yang sudah menjadi tabloid Panduan Usaha. Semoga bisa memandu kami yang masih awam dalam berwirausaha.
Saya punya dua pertanyaan nih, terkait dengan keinginan besar saya membuka usaha burger:
- Meski dianggap sudah jenuh, saya kukuh tetap ingin buka bisnis burger. Apa saran bapak?
Sekali lagi terima kasih dan selamat buat Untung!!
Irsyad
Jawaban 1:
Perkembangan sebuah jenis bisnis (misalnya Buger di Indonesia) berkembang dengan deret ukur. Perkembangannya sangat pesat. Artinya untuk mencapai jumlah cabang
dari 100 ke 200 misalnya, akan sama cepatnya dengan waktu jumlah cabang dari 1,000 ke 2,000. Jumlah Cabang Edam Burder misalnya sudah 2,000 lebih belum lagi pecahannya seperti Edola Burger yang jumlahnya ratusan, ditambah lagi turunannya yang marak di berbagai Pameran Franchise. Artinya cepat atau lambat bisnis ini akan membludak. Dan kita akan semakin sulit bersaing dengan cabang-cabang dengan segala macam kualitas yang bervariasi.
Dengan demikian ini akan mempersulit kita untuk mencari nilai tambah. Misalnya seperti bisnis gorengan pisang, tahu dan bakwan. Pisang goreng saat ini harganya sekitar Rp 600 per buah. Seandainya kita ingin menjual Rp 2,000 per buah posisi kita akan sulit. Istilahnya kalau kita ingin mencari nilai tambah yang lebih besar, lebih baik menjual barang-barang yang tidak kelebihan suplai istilahnya
Sandwich misalnya sangat marak di Coffee Bean & Tea Leaf, Cafe Ohlala, maupun Dunkin Donuts, harganya Rp 15,000 - Rp 30,000 per buah. Bandingkan dengan harga
Burger Mc Donald Rp 7,000. Donut saat ini memiliki peluang yang lebih besar, saat
ini marak Donut dengan segala macam variasi, Donut kentang mulai banyak di beberapa tempat. Peluang Kedai Kopi akan sangat besar di Indonesia. Saat ini perkembangan Kopi Starbucks, Coffee Bean atau Tator Coffee (Tanah Toraja) marak di Mal-Mal kelas
atas. Ini akan meluas ke seluruh pelosok kota-kota di Indonesia. Belum lagi ekspansi Kedai Kopi dari Singapura dan
Saran saya, lakukan 3 hal sebagai nilai tambah Burger Anda:
a. Jagalah kualitas, jangan sampai menjadi rotinya keras, atau kejunya kurang lumer, atau panggangannya kurang panas. Jagalah senantiasa kebersihan gerai Anda, baik itu pembungkus, maupun tatakan masak.
b. Berikan servis lebih, misalnya sediakan fruit tea, atau es puter, atau Es Teller. Bisnis minuman memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar daripada makanan. Keuntungan bisnis minuman minimal 50% - 60%.
c. Bersiaplah dengan inovasi baru, misalnya burger ayam, burger
(Pemilik waralaba rekaman instant Talent Box,
penulis buku “Menjadi Kaya dengan Hati Nurani”).